Timbulnya
konflik yang memuncak diberbagai negara di dunia, termasuk di kawasan Asia
Timur dan Asia Tenggara, sebagai akibat tingkat persaingan, kepentingan dan
pengaruh yang semakin tinggi antara berbagai blok aliansi kekuatan dunia, baik
dalam bentuk tekanan ekonomi dunia dan operasi milter, termasuk penerapan
teknologi canggih dan uji coba persenjataan rudal sebagai penghancur massal,
akan berdampak dan memberikan pengaruh
yang besar terjadinya apa yang disebut dengan “global problems as population growth and climate change” (demikian diantaranya yang disampaikan oleh
Thomas penulis terkenal didalam bukunya yang
berjudul “Global Ethics : Seminal Essays”).
Eskalasi dan
konstelasi konflik yang memuncak dalam hal
perlombaan persenjataan canggih, berbagai kepentingan dan persaingan
yang terjadi di berbagai kawasan dunia menjadikan “Early Warning Situation (EWS)” terhadap negara-negara di kawasan
Asia Tenggara dan kawasan Asia Timur. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan yang signifikan terhadap pengadaan persenjataan berteknologi
canggih yang berskala nanoteknologi dari berbagai negara di kawasan tersebut, dengan
tujuan untuk mengantisipasi terjadinya “perang
kawasan abad 21” dan selanjutnya akan mendorong terjadinya “perang global dunia ke-3 abad 21” yang
diprediksi secara kuat berdasarkan issu dari para ahli dan pengamat
internasional dalam bidang perang. Prediksi
dan interpretasi ini diperkuat oleh salah satu dari pengamat militer dan perang
terkenal James
Dunnigan dalam bukunya yang berjudul “A Comprehensive Guide To Modern Warfare In The 21st
Century”.
Penguasaan dan Penerapan Teknologi Satelit untuk SCMS,
DGPS dan DMRM
Konstelasi geografis yang
sangat dan kontijensi ancaman yang sangat besar, mengharuskan Indonesia segera
menerapkan teknologi satelit untuk tujuan, antara lain : Sea and Coastal Monitoring and Survaillance System ( SCMS ); Differential
Global Positioning System (DGPS) dan Digital Marine Resource Mapping (DMRM) secara real time. Penerapannya terutama pada selat-selat yang
tingkat kerawanan dan ancamannya sangat tinggi, seperti selat Sunda, selat
Malaka,selat Karimata, dll. Dan termasuk pada wilayah serta kawasan perbatasan
yang sangat sulit terjangkau.
1 Responses So Far:
Bagaimana peran konstelasi satelit.......?
Terimakasih atas komentarnya, anda satu diantara masyarakat dunia yang berpikiran maju dan seorang motivator yang selalu membangkitkan mimpi semua teman untuk mencapai kemajuan.....dan setelah ini dengan senang hati kami akan segera menanggapi komentar anda.