Asian-World Defence News, Defense and Constellation Strategic, Ocean Defence Scenario, Defense Security Cooperation, Analyzing, Evaluating, Controlling, Technology, Global Trends 2025, Transformed World, The Global Conspiracy

Seawolf Submarines and Detection System of Prototype Hydrophone FAHSBS

USS Seawolf (SSN-21), the lead ship of her class, is the fourth submarine of the United States Navy named for the seawolf, a solitary fish with strong, prominent teeth and projecting tusks that give it a savage look. The contract to build her was awarded to the Electric Boat Division

US Army M1A1 Tank and Leopard TNI AD to Aplication Satellite Technology

A U.S. Army M1A1 Abrams tank heads out on a mission from Forward Operating Base MacKenzie in Iraq on October 27, 2004. The Abrams and its crew are assigned to Bravo Troop, 1st Battalion, 4th Cavalry Regiment, 1st Infantry Division

LAND M1134 Stryker

The overall program is a USMC ACAT class III effort, but will be managed by the US Army’s TACOM. TACOM has experience with their own modern M1134 Stryker ATGM, which is based on the non-amphibious LAV-III platform Canada operates

Missile Defense Threatened

The National Defense Authorization Act (NDAA) of 2012 has several disturbing provisions, in addition to the widely discussed Section 1031 and 1032, which would nominally expand the battlefront in the war on terror to U.S. soil

Interceptor Missile

Defense contractor Lockheed Martin is getting ready to test an interceptor missile plainly dubbed the Multiple Kill Vehicle,It's designed to destroy not only the enemy's re-entry vehicle (intercontinental ballistic missile) but also all the warheads it may contain, including the fake ones meant to deceive U.S. defenses

Media Sosial ASEAN

Gagasan Presiden RI : ASEAN harus memperbesar penggunaan Twitter, Facebook dan Media Sosial lainnya untuk melibatkan warganya di wilayah ini, termasuk menyatakan dukungannya untuk pembentukan masyarakat blogger ASEAN

Uji Coba Prototipe FAHSBS sebagai Teknologi Sistem Deteksi Kapal Selam

Rekayasa sistem rancangan sotware dari prototipe FAHSBS ini dapat menentukan, menghitung dan mengukur beberapa parameter hasil pendetekasian terhadap kapal selam sebagai target, yaitu : jarak, kedalaman, baringan atau arah, ambient noise, self noise, seismic dan identifikasi dari target kapal selam atau bukan kapal selam, dan termasuk prototipe FAHSBS ini mampu menampilkan sistem klasifikasi dari kapal selam sebagai target dan termasuk klasifikasi target bawah laut selain kapal selam.

Kemandirian Teknologi Pertahanan

Prototipe FAHSBS ini dirancang berdasarkan Iptek gelombang suara atau akustik bawah laut, dengan source level dalam bentuk gelombang akustik yang dipancarkan oleh kapal selam sebagai targetnya akan mengalami proses sound propagation dan selanjutnya menghasilkan sound ray diagrams dan transmissions paths. Konsep dasar dari rancangan prototipe FAHSBS adalah terdiri dari The 5 basic transmissions modes : Isovelocity structure, Negative sound speed gradient, Positive sound speed gradient, Negative gradient over positive.

Laman

Buku : Indonesia Emergensi, 3 Sumbu Mega Ancaman (Early Warning Threatening of 21st Century) Materi 5 2

Asean Damai | 07.17 |

Berbagai upaya dilakukan negara-negara di  kawasan Asia Tenggara dan Pacific secara bersama-sama untuk menciptakan “Peace and Global Transformation”. Upaya tersebut diantaranya adalah untuk menghindari adanya konflik terhadap penguasaan sumber daya alam dengan interlinkage-nya terhadap berbagai aspek seperti  krisis ekonomi,  pembangunan,  sosial budaya dan politik. Negara-negara di kawasan ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations)  adalah  penghasil  sumber  daya  alam yang  terbesar  dunia  yang  memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap persentase prekonomian dunia, seperti : Pilipina, Brunei, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura menghasilkan antara lain : 82 %  karet,  70 % kopra dan kelapa,  70 %  timah, 56 % minyak sawit, dan 50 % kayu keras.

Sedangkan Indonesia penghasil  terbesar persediaan ikan dunia, dan sebagai urutan kedua adalah Thailand serta  menyusul Pilipina sebagai  eksportir ikan tuna terbesar ke pasar AS. Disamping itu Thailand juga salah satu eksportir beras terbesar di dunia,  selain itu Pilipina juga membangun perkebunan nanas yang paling besar di dunia. Sebagai dampaknya timbul daya tarik yang sangat besar terhadap kekayaan sumber daya alam tersebut dan mengakibatkan timbulnya berbagai persoalan pada proses pengelolaannya yang pada akhirnya menimbulkan konflik terhadap produktifitas secara internasional. Termasuk timbulnya disposisi sumber daya alam yang menjadikan issu terhadap situasi nasional dan survival manusia, pada sisi lain timbulnya perselisihan paham dan perbedaan di dalam hal pendekatan, prioritas, dan filosofi. Konflik lain adalah batas wilayah yurisdiksi nasional antara negara-negara Asean terhadap pengelolaan bahan baku yang bernilai tinggi seperti penambangan minyak, gas bumi dan mineral lainnya seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya. 

Halaman selanjutnya : Buku : Indonesia Emergensi, 3Sumbu Mega Ancaman (Early Warning Threatening of 21st Century) Materi  5


Klik profil saya banyak yang menarik dan berbagi ........





Buku : Indonesia Emergensi, 3 Sumbu Mega Ancaman (Early Warning Threatening of 21st Century) Materi 4 2

Asean Damai | 07.01 |

Upaya yang kuat untuk mendeklerasikan yang  disebut  sebagai “The Asean Power of Nanoethic Code (APNC)”,  sebagai akibat adanya prediksi dan interpretasi kuat akan terjadi “Perang Global Dunia ke-3” dan berbagai issu internasional tentang terjadinya saat ini apa yang disebut sebagai “Penjajahan dan Kejahatan Global” sebagai akibat kemajuan teknologi canggih yang berskala nanoteknologi yang begitu pesat tanpa adanya kontrol, termasuk sebagai akibat adanya “Paradigma Era Baru Perang Abad 21 dalam bentuk Abstract War (AW) dan Natural Power War (NPW)”, dan juga meningkatnya konflik antar berbagai blok aliansi kekuatan.  Pentahapan program Asean yang diajukan oleh Indonesia sebagai ketua Asean akan berhasil mencapai sasarannya, jika dilandasi dengan tercapainya perdamaian yang berkesinambungan antara negara-negara Asean, hal ini menjadi salah satu materi pembahasan pada program ADDM working group dengan topik “Peace Keeping Operation. Dimana kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari 3 unsur yang saling terkait, yaitu : ‘Peace, Security, and Development


Halaman selanjutnya : Buku : Indonesia Emergensi, 3Sumbu Mega Ancaman (Early Warning Threatening of  21st Century) Materi  4


Klik profil saya banyak yang menarik dan berbagi ........



Buku : Indonesia Emergensi, 3 Sumbu Mega Ancaman (Early Warning Threatening of 21st Century) Materi 3 3

Asean Damai | 06.38 |

Babak awal memasuki Perang Dunia ke-3 segera tiba
Konstelasi  letak dan posisi geografis negara Indonesia menimbulkan tingkat kerawanan yang sangat tinggi dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap rod map rancangan kebijakan strategik pertahanan NKRI.
Sebagai suatu negara terbesar dan terluas di kawasan Asia Tenggara dan diantara negara-negara ASEAN, akan mendorong Indonesia tidak  memiliki pilihan lain  kecuali menjadikan  skala prioritas dalam pembangunan Grand Strategy (GS) pertahanan yang berwawasan global dengan rancangan konsep “Strategik Pertahanan Global Indonesia (SPGI) abad 21”.  Alasan utama pentingnya “SPGI abad 21” adalah sebagai akibat terjadinya perubahan besar tatanan  dunia  dengan  kemajuan  teknologi  yang begitu pesat,  sehingga  berdampak  terhadap  timbulnya “Paradigma Era Baru Perang dan Penjajahan Global Abad 21 (PEBP dan PGA-21)” melalui berbagai cara dalam bentuk “Penjajahan dan Kejahatan Global antar negara dan bangsa yang sudah terjadi saat ini, diantaranya terutama dengan cara-cara yang unik melalui pemanfaatan dan penggunaan “Teknologi Canggih Persenjataan” yang berbasis kepada adanya  kemajuan “Teknologi Satelit dan Komputer (TS & K), kedua aspek teknologi ini merupakan teknologi utama yang sangat mudah terintegrasi terhadap teknologi lainnya sebagai derivatif yang berkelanjutan, dan hal ini merupakan sebagai pemicu utama terjadinya PEBP dan PGA-21 serta termasuk sebagai pendorong utama segera terjadinya “Perang Dunia ke-3 atau World War 3”. Dengan demikian negara dan bangsa Indonesia dari sejak dini mutlak melakukan berbagai persiapan dan program yang serius dan fokus, dengan tujuan untuk mengantisipasi terhadap kemungkinan besar segera akan terjadinya “Perang Dunia ke-3”.